Koil adalah band beraliran rock yang berasal dari Bandung,
berdiri pada tahun 1993, dengan formasi Otong (vokal), Doni (gitar), Imo
(Bass), Leon (Drum). Sejak awal berdiri Koil memutuskan untuk membuat dan
memainkan lagu-lagu ciptaan sendiri. Keputusan ini merupakan hal yang kurang
lazim saat itu , karena kebanyakan band saat itu lebih sering membawakan lagu
orang lain.
Sejarah dan
perjalanan band
Dengan usaha keras
akhirnya Koil berhasil menciptakan beberapa buah lagu dan pada tahun 1994
dengan dana yang minim Koil bisa masuk studio rekaman dan merekam sekitar 8
buah lagu. Kemudian lagu-lagu itu dirilis dalam single yang berjudul "Demo
From Nowhere". Kaset ini hanya diedarkan terbatas, selain karena
keterbatasan dana juga karena saat itu Koil kesulitan untuk mendapatkan tempat
untuk menjual kaset tersebut. Satu-satunya tempat yang mau memasarkannya adalah
Reverse Outfits, sebuah toko kepunyaan Richard Mutter (ex drummer Pas band).
Project Q
Pada tahun 1996,
seorang produser bernama Budi Soesatio dari label Project Q (label yang
mengeluarkan album Slank 1-3) tertarik untuk merilis album Koil dan mengkontrak
Koil sebanyak 2 album. Maka pada bulan September 1996 Koil merilis full
albumnya yang pertama yang berjudul “KOIL”, lagu-lagu di album ini sebagian
diambil dari single Demo From Nowhere.
Album ini mendapat
tanggapan positif dari khalayak musik Indonesia terutama pencinta musik rock,
karena musik dan lirik nya dianggap tonggak baru dalam kancah musik rock
Indonesia. Musik yang diusung Koil adalah musik rock yang dipenuhi dengan
sampling sampling suara. Sampling itu tidak hanya berasal dari instrumen musik
tapi juga dari suara-suara yang ada disekitar kita seperti suara air, suara
besi dipukul, suara panci dipukul suara-suara binatang, suara orang pidato,
dll, yang digarap dengan penggunaan teknik sampling yang apik . Dari segi
lirik, penulisan lirik-lirik yang mengekspresian kekosongan hati, kegelapan dan
kehampaan cinta yang dituangkan dalam bait-bait lirik berbahasa Indonesia,
menjadi suatu nilai plus bagi koil karena lirik bahasa Indonesia masih jarang
dipakai untuk jenis musik rock seperti Koil.
Kerjasama Project Q
dan Koil sebenarnya masih menyisakan 1 buah album lagi tapi karena dihadang
krisis moneter menyebabkan Project Q tidak dapat memproduksi album ke-2 Koil.
Akhirnya pada tahun 1998 Koil memutuskan untuk keluar dari Project Q.
Apocalypse Record
Setelah keluar dari
Project Q, Koil merilis single Kesepian ini Abadi di bawah label Apocalypse
Record. Sebuah label yang dibuat oleh Otong (Koil) dan Adam (Kubik). Kaset
single ini pun diedarkan secara indie melalui jaringan distro-distro
underground yang saat itu sudah mulai banyak bermunculan di kota-kota besar,
Dirilisnya album ini
membuat nama Koil kembali naik ke permukaan ditandai dengan banyaknya tawaran
manggung yang datang. Seiring dengan itu, Koil mencoba konsep baru dalam
pertunjukannya yaitu dengan memasukan unsur-unsur lain dalam pertunjukannya
yaitu fashion dan tarian . Unsur fashion yang mendapat perhatian besar dari
Koil adalah penggunaan kostum khusus dalam setiap penampilannya. Kostum dari
kulit, berwarna hitam , penuh asesoris logam , sepatu boots tinggi , membuat
penampilan Koil berbeda dengan band-band lainnya. Ditambah lagi dengan aksi
para penari wanita yang berpakaian seksi membuat pertunjukan semakin menarik.
hal ini akhirnya menjadi trademark bagi Koil, sebagai band rock pertama di
Indonesia yang memadukan fashion, tari dan musik pada saat manggung.
Setelah merilis
single ini, Koil kembali masuk studio rekaman untuk menyelesaikan materi lagu
untuk album berikutnya, diselingi juga dengan membantu para musisi lain
diantaranya meremix lagu dari Puppen, Burger Kill, Jasad. Lagu-lagu Koil juga
masuk di beberapa kompilasi seperti: Best Alternative Indonesia (Aquarius
Musikindo), Ticket To Ride (Spills Record), Kompilasi Viking-Persib.
Pada bulan Februari
2001, setelah melewati perjuangan keras yang penuh tantangan seperti kesulitan
dana rekaman, minimnya peralatan musik, teknologi rekaman yang baru , dalam
pembuatan album akhirnya Koil merilis full albumnya yang ke-2 yang berjudul
Megaloblast dibawah label Apocalypse Record. Album ini berisikan 10 buah lagu
dan berbungkus artwork kover yang sangat apik, berwarna dominan putih bergambar
muka seorang wanita.
Pada saat pertama
dirilis pendistribusian kaset ini dilakukan hanya lewat jaringan distro-distro
underground di Jakarta dan Bandung ,pemesanan melalui pos, dan beberapa toko kaset
. Cara ini terpaksa ditempuh oleh Koil yaitu untuk menekan biaya
pendistribusian Tapi walaupun dengan cara seperti ini album Megalobalst dapat
terjual sekitar 15 ribu kopi (sebuah angka yang cukup besar untuk ukuran indie
label dan cara pendistribusian seperti ini).
Angka penjualan ini
didukung oleh promo yang gencar yaitu dengan membuat ribuan poster dan baligo
yang di pasang di jalan-jalan utama, untuk melakukan promosi seperti ini Koil
dibantu banyak pihak seperti distro-distro, radio, majalah, dan yang mengundang
kontroversi adalah bantuan dari Restoran McDonalds Cihampelas Bandung (restoran
McDonalds dimusuhi komunitas underground di bandung saat itu). Store Manager
restoran McDonalds saat itu adalah Wisnu Aji Nugroho aka Wayank (pendiri
band/clothing citysounds) kabarnya adalah sahabat Koil
Setelah itu untuk
menambah tingkat penjualannya, Koil membuat video klip untuk lagu Mendekati
Surga dan klip itu dikirim ke MTV, tidak disangka-sangka ternyata klip itu
mendapat tanggapan positif dari pihak MTV (saat itu MTV belum menayangkan
klip-klip band indie). Setelah beberapa kali ditayangkangkan, klip ini mendapat
respon yang sangat tinggi di MTV, (bahkan menurut pihak MTV melebihi request
terhadap lagu Linkin Park), Hal itu membuat pihak MTV mengundang Koil untuk
tampil dalam acara MTV Musik Award 2003.
Alfa Record
Melihat potensi ini,
pada bulan Oktober 2003 sebuah label yaitu Alfa Record menawarkan kerjasama
untuk merilis kembali album Megaloblast dengan pendistribusian yang lebih luas
yaitu seluruh Indonesia. Akhirnya pada bulan Desember 2003 album Megaloblast
dirilis kembali dengan penambahan 2 buah lagu remix dan perubahan artwork kover
album, menjadi berwarna hitam, oleh karena itu album ini sering disebut
MEGALOBLACK. Untuk menambah tingkat penjualan, Koil membuat 2 buah video klip
lagi yaitu untuk lagu Kita Dapat
Diselamatkan dan lagu Dosa Ini Tak
Akan Berhenti. Kedua video klip ini di buat oleh rumah produksi “Cerah
Hati”.
Peredaran kaset Koil
secara nasional membuat orang makin mudah mendapatkan kaset Koil maka dengan
sendirinya penjualan kaset Koil terus meningkat. Keadaan ini membuat Koil
semakin dikenal di dunia musik Indonesia, sebagai salah satu band indie yang
dapat disejajarkan dengan band-band major label. Prestasi Koil ini mendapat perhatian
dari majalah Times Asia, sehingga dalam salah satu tulisannya menyebut Koil
sebagai salah satu band rock masa depan Indonesia,
Pada tahun 2003-2004
Koil banyak diundang untuk tampil di acara-acara seperti Nescafe Musik Asik,
Ulang tahun ke -20 tahun Slank di Stadion Lebak Bulus, Pekan Raya Jakarta dan
Pensi-Pensi SMU di Jakarta dan Bandung.
Di pertengahan tahun
2005 sekitar bulan Juni, Koil merilis 2 buah single terbarunya yang berjudul Hiburan Ringan Part 1 dan Hiburan Ringan Part II. Single ini masuk
dalam soundtrack film horror berjudul ’12:00 AM’. Masih di bulan yang sama ,
Koil membuat klip dari lagu Hiburan
Ringan Part II. Untuk mempromosikan single terbaru ini Koil tampil di acara
PESTA INDOSIAR, Kuta Karnival (Bali) untuk acara Oakley dan The Beat Rock Fest.
Kemudian di Jogja pada acara Star On Campus.
Blacklight Shines On
Penantian panjang
selama 6 tahun akhirnya terbayar lunas dengan keluarnya album baru dengan title
Blacklight Shines On. Album ini terdiri
dari 9 lagu:
·
Kenyataan
Dalam Dunia Fantasi (4:06)
·
Semoga Kau
Sembuh pt. II (7:58)
·
Ajaran
Moral Sesaat (4:52)
·
Aku Lupa
Aku Luka (4:31)
·
Hanya
Tinggal Kita Berdua (7:33)
Sistem Kepemilikan
(4:40)
·
Nyanyikan
Lagu Perang (4:59)
·
Semoga Kau
Sembuh part I (6:52)
·
Dan Cinta
Kita Terlupakan (5:49)
Yang menarik, lagu-lagu di album ini bisa didapatkan dengan
gratis. Berikut petikan dari situsnya koil:
“KOIL tidak pernah
menawarkan album ini ke label apapun, kami bukan bagian dari perdebatan major
label indie label, kami hanya ingin semua fans dan semua individu yang menyukai
musik bisa mendengarkan musik dengan tatasuara yang mewah tanpa harus punya
uang yang banyak”.
“Jadi bila kamu tidak punya uang kamu tetap
bisa menikmati musik KOIL dengan murah atau cukup dengan MOKUNDO modal kunping
doang, kalo ternyata kamu budeg, mungkin suatu hari nanti kami pikirkan
bagaimana caranya tetap bisa mendengarkan musik kami”.
The Blacklight Repackage
Tiga tahun setelah rilisnya Blacklight Shines On, sejarah
kembali berulang, Koil kembali dilirik label mainstream. Nagaswara menawarkan
Koil untuk merilis ulang dan mendistribusikan album secara nasional. Tawaran
diterima, Blacklight Shines On menghiasi rak-rak toko-toko CD dan kaset di
seluruh Indonesia pada tahun 2010.
Koil tidak hanya menyentuh para penggemarnya melalui album
tapi juga melalui single-single yang dirilis melalui kompilasi lokal,
soundtrack-soundtrack film dan juga video klip yang ditayangkan secara
nasional. Nama Koil juga banyak menghiasi panggung-panggung kecil maupun
panggung besar yang melibatkan artis-artis nasional lainnya. Salah satu
panggung yang paling mengesankan terjadi pada Februari 2011 di Bandung, kota
kelahiran mereka sendiri. Koil memuaskan lebih dari 3000 orang penggemarnya
melalui sebuah konser tunggal yang dimotori oleh sebuah perusahaan rokok
nasional bertajuk Koil Killer Concert 2011
Album Studio
1. KOIL - Download
Ø
Produser: Budi Soesatio
Ø
Label: Project Q
Ø
Rilis: September 1996
2. Megaloblast - Download
Ø
Produser: J.A. Verdijantoro & Donnijantoro
Ø
Label: Apocalypse Records
Ø
Rilis: Februari 2001
3. Megaloblast- Repackage
Ø
Produser: KOIL & Alfa Records
Ø
Label: Alfa Records
Ø
Rilis: Desember 2003
4. The Blacklight Shines On - Download
Ø
Produser: J.A. Verdijantoro & Donnijantoro
Ø
Label: Apocalypse Records
Ø
Rilis: September 2007
5. The Blacklight Repackage
Ø
Produser: J.A. Verdijantoro & Donnijantoro
Ø
Label: Apocalypse Records
Ø
Rilis: Februari 2010
Album Mini
·
Demons From Nowhere EP (Produser: J. A.
Verdijantoro & Donnijantoro - Label:
OMU Records - Rilis:1994)
·
Caligula EP (Produser: J.A. Verdijantoro &
DonnijantoroLabel: Apocalypse Records Rilis: 1998)
Single:
1. Indonesia Best Alternative (kompilasi)
Lagu: Dengekeun Aing
Label: Target Pro & Aquarius
Rilis: 1997
2. Sampler Ripple Magazine (kompilasi)
Lagu: Tidak Berarti
Label: Spills Records
Rilis: 1999
3. Ticket to Ride (kompilasi)
Lagu: Dosa (remix)
Label: Spills Records
Rilis: 2000
4. Viking (kompilasi)
Lagu: Untuk Kemenangan Kami
Label: Viking Records
Rilis: 2002
5. Rolling Stone Rare & Raw (kompilasi)
Lagu: Breathe With Me
Label: Rolling Stone Indonesia
Rilis: 2006
6. 12:00 AM (original soundtrack)
Lagu: Hiburan Ringan Part I, Hiburan Ringan Part II
Label: Explosive Records
Rilis: 2005
7. Kuntilanak 2 (Original Soundtrack)
Lagu: Semoga Kau Sembuh Pt.2
Rilis: 2007
8. Takut (Face of Fear) (original soundtrack)
Lagu: Suaramu Merdu
Rilis: 2008
9. 18+ (Original Soundtrack)
Lagu: Kenyataan Dalam Dunia Fantasi
Rilis: 2009
0 komentar:
Posting Komentar